Cara Menanam Talas Untuk Budidaya:
Para petani semakin banyak
meminati budidaya talas karena hasil panennya yang bisa diolah menjadi berbagai
macam produk pangan dengan mudah. Caramenanam talas atau membudidayakan tanaman umbi ini sesungguhnya ada beragam
cara serta tahapan yang harus dilakukan. Untuk memperoleh hasil panen yang
memuaskan sangat penting untuk melaksanakan tahapan-tahapan ini dengan seksama.
Penggunaan teknologi pertanian pada budidaya tanaman pangan, termasuk talas
berkaitan dengan aktivitas pemupukan, pemanfaatan mesin-mesin produksi, jarak
tanam antar bibit, dan sebagainya.
Penerapan teknologi pertanian
bertujuan agar komoditas yang tengah diusahakan bisa memperoleh hasil panen
yang memuaskan apa pun jenis talas yang diinginkan oleh petani untuk
dibudidayakan seperti misalnya talas Jepang atau talas Bogor. Sebelum
menerapkan cara menanam talas
langkah awal yang harus Anda perhatikan adalah pembibitan yang dilakukan dengan
cara biasa yaitu tunas atau umbi.
Pada kegiatan penanaman talas bibit
yang berupa anakan didapatkan dari indukan tanaman yang sebelumnya. Bibit dapat
dikatakan baik adalah yang diperoleh dengan anakan kedua atau ketiga dari
tanaman talas. Anakan tersebut kemudian dipisahkan dari tanaman induk untuk
disimpan pada tempat yang lembab dan digunakan sebagai bibit pada musim tanam
talas selanjutnya.
Cara
menanam talas dengan teknik yang paling mudah:
Inilah langkah-demi langkah cara menanam talas bagi Anda yang
berkeinginan untuk memulai usaha penanaman tumbuhan umbi ini.
1. Pengolahan tanah
Untuk mendapatkan hasil budidaya
talas yang bagus, tanah sebagai media tanam haruslah mempunyai kondisi yang
baik. Ini dapat dikatakan sebagai syarat untuk mengawali budidaya berbagai
jenis tumbuhan termasuk talas. Tanah berperan penting sebagai sumber nutrisi
yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada umumnya untuk mengolah tanah bisa dilakukan
dengan cara-cara konvensional seperti menyangkul atau membajak dengan kedalaman
sekitar 20 hingga 30 cm.
Tujuan dari pengolahan tanah
adalah agar lahan menjadi gembur sekaligus untuk memusnahkan gulma dan tanaman
liar. Setelah dilakukan pengolahan maka lahan harus didiamkan selama 3 hari
agar proses oksidasi dan pelapukan berjalan lebih optimal. Dengan demikian
bahan organik serta nutrisi pada tanah akan berperan lebih baik dalam
menyuburkan tanaman. Setelah 3 hari tanah harus diratakan kemudian diberikan
tanda untuk jarak tanaman. Barisan tanaman diupayakan menghadap ke timur untuk
mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Untuk bedengan idealnya ketinggian
gundukan adalah sekitar 20 cm.
2. Pemilihan bibit serta
penanaman
Langkah
kedua pada cara menanam talas adalah
pemilihan bibit dan penanaman. Selain model pembibitan sebagaimana yang telah
diulas sedikit di atas, tanaman talas sesungguhnya juga bisa dikembangbiakkan
dengan menggunakan biji, buah stolon, serta kultur jaringan. Dengan demikian
petani bisa memilih yang paling sesuai. Setelah persiapan bibit,
tahapan yang berikutnya adalah penanaman. Waktu ideal untuk penanaman adalah di
awal musim penghujan karena tanaman umbi ini rentan kekeringan dan kegagalan
sering terjadi akibat kekurangan air.
Bibit yang masih berada dalam
polybag, sebaiknya plastiknya dilepas dahulu sebelum bibit ditanam agar tak
mengganggu pertumbuhan akar dan umbi. Daerah di sekitar perakaran juga
sebaiknya diberi mulsa yang bisa dalam bentuk dedaunan, jerami, atau potongan rumput
kering untuk menjaga kelembabannya. Di langkah-langkah awal ini pastikan untuk
menyiram bibit secara teratur bila tanaman tak bisa memperoleh air dari curah
hujan. Hal ini untuk mengantisipasi terganggunya pertumbuhan tanaman.
3. Pemupukan
Idealnya pemupukan tanaman talas
seharusnya dilakukan di awal sebelum penanaman bibit. Tujuannya adalah agar
tanah semakin subur. Anda bisa menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos
atau pupuk kandang yang ditaburkan pada setiap lubang tanaman. Penggunaan pupuk
organik adalah untuk pemupukan yang pertama dan untuk pemupukan berikutnya
adalah 4 minggu pasca dilakukannya penanaman dengan menggunakan pupuk urea.
Untuk setiap tanaman talas dosis pupuk yang dibutuhkan adalah sebanyak dua
sendok makan. Saat usia tanaman telah mencapai 3 bulan maka dilakukan pemupukan
sekali lagi.
4. Pengendalian hama
Langkah
berikutnya cara menanam talas adalah
dengan menerapkan metode pengendalian hama. Hama yang umum menyerang tanaman
talas adalah belalang daun, ulat daun, busuk umbi, serta hawar daun.
Pengendalian hama bisa dilakukan dengan penyemprotan pestisida. Selain itu
upayakan untuk membersihkan area di sekitar tanaman dengan membakar umbi dan daun
yang terserang hama sebaiknya dilakukan secara teratur. Hal ini untuk mencegah
penyebaran hama serta mengantisipasi hasil panen yang kurang baik.
Setelah tanaman talas berusia 6
hingga 9 bulan, petani bisa melakukan panen. Meskipun demikian ada pula petani
yang memanen tanaman talas ini di usia tepat 1 tahun. Beberapa jenis talas bahkan
sudah bisa dipanen di usia yang lebih muda lagi yaitu kultivar 4 hingga 5
bulan, contohnya adalah talas genjah masak cepat, talas lenvi, talas dalam,
talas sutra, talas mentega, talas ketan, talas balitung, talas ketan, dan talas
kawara 5 bulan. Talas bentul yang dibudidayakan di kota Bogor bisa dipanen di
usia 8 hingga 10 bulan denga umbi yang berbentuk lebih besar serta berwarna
lebih muda.
Setelah menjalankan seluruh cara menanam talas dengan seksama, yang
terakhir adalah pemanenan yang bisa dilakukan dengan menggali umbi talas
kemudian mencabut pohon talas tersebut. Setelah itu potong pelepahnya sepanjang
20 – 30 cm dari pangkal umbi dan buang akarnya. Bersihkan tanah dari umbi dan simpan di tempat
yang kering. Nah, semoga bermanfaat!
Comments